Penayangan serial televisi yang menggambarkan sahabat Nabi Muhammad SAW,
Umar Bin Khattab, memicu protes keras di dunia Arab. Opini yang
terbentuk menyatakan penggambaran tentang sahabat itu dilarang.
Kontroversi ini dimulai saat stasiun televisi Arab Saudi 'MBC' menayangkan serial berjudul "Omar".
Serial ini boleh dibilang proyek besar dengan melibatkan lebih dari 30
ribu aktor dan tim teknis dari 10 negara berbeda. Serial ini terdiri
dari 31 episode.
Meski penggambaran secara visual tidak secara
eksplisit disebut dilarang dalam Alquran, para ulama Al-Azhar telah
mengeluarkan fatwa bahwa penggambaran Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya dilarang. Pusat Penelitian Hukum Kerajaan Arab Saudi, Dar
Al-Ifta, juga mengeluarkan fatwa serupa.
Di jejaring sosial Facebook, ribuan orang memprotes dan meminta serial itu dihentikan. "Ini memalukan", begitulah tanggapan para pemilik akun.
Sementara,
juru bicara MBC mengatakan serial itu telah mendapat dukungan dari
beberapa ulama terkemuka. Itu termasuk ulama terkemuka asal Mesir,
Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi.
Dipihak lain, sejumlah profesor
berpendapat penggambaran sahabat nabi tidak dilarang. Penggambaran itu
selalu menjadi kontroversi. ''Namun, hal tersebut terjadi kalau dalam
isi serial itu ada hasutan kebencian dan suasana permusuhan atau
konflik," ungkap Profesor Hukum Islam Universitas Al-Qassim, Khaled
Al-Musleh.
Musleh berpendapat ketimbang memprotes atau melarang
penggambaran sahabat nabi, lebih baik membuat ukuran yang disepakati
bagaimana sebaiknya penggambaran itu. "Aturan ketat harus diterapkan itu
pasti. Dengan demikian, penonton diberikan informasi dan penggambaran
yang tepat," kata dia.
Sanaa Hashem, Asossiate Profesor Institute
Film Kairo, mengatakan Islam tidak melarang penggambaran selain nabi.
"Itu penting guna mendorong terbangunnya dialog terkait tokoh dan cerita
sejarah dibaliknya," papar dia.
Tayangan Serial Umar Bin Khattab Sulut Pro Kontra
Written By Rudianto on Senin, 20 Agustus 2012 | 10.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar