"Omar": Melibatkan 322 Aktor dari 10 Negara, 30.000 Figuran dan 3.800 Unta

Saat televisi lain masih berkutat di program Ramadan yang itu-itu saja, tayangan serial "Omar" di MNCTV seolah menjadi pencerahan.

Omar mengangkat kisah sejarah Islam, sebuah epik tentang salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga khalifah, Umar bin Khattab. Sangat pas sebagai tayangan di bulan Ramadan. Keteladanan Umar tentu akan menginspirasi kita semua para muslim. Antusiasme pemirsa terbukti lewat perolehan rating dan share yang cukup tinggi, yakni 4,3 dan 24,9 persen (per 29 Juli 2012).

“MNCTV bangga dapat menjadi televisi pertama di Indonesia yang berkesempatan menayangkan Omar. Sebuah mahakarya hasil pemikiran ilmuwan-ilmuwan Islam dunia yang dikemas sesuai dengan kondisi pada zamannya. Karya yang sarat nilai sejarah, megah dan menggetarkan,” ungkap Endah Hari Utari, Direktur Program dan Produksi MNCTV di acara “Bedah Film Omar”, Kamis, 2 Agustus 2012 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan.

Ya, saking menarik perhatian, MNCTV sampai menggelar acara “MNCTV Bedah Serial Kolosal – Omar” di 4 kampus di 4 kota sebagai bentuk apresiasi. Setelah UIN Syarif Hidayatullah, acara serupa digelar di Universitas Islam Bandung, IAIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Malang. Omar dipilih sebagai bahan diskusi karena berbagai keunggulan yang dimiliki, baik dari sisi figur Umar bin Khattab sendiri maupun dari sisi teknis produksi.

“Sosok pribadi Umar bin Khattab memiliki karakter yang kuat dan patut menjadi suri teladan, khususnya bagi generasi muda. Gaya kepemimpinannya yang tegas namun lembut hati, jujur dan mau berkorban untuk rakyatnya sangat cocok dijadikan acuan bagi masyarakat di Indonesia saat ini yang mendamba pemimpin yang adil, bijaksana dan memimpin dengan ‘hati’,” kesan Endah yang kami wawancarai di kesempatan berbeda, tentang betapa inspiratifnya sosok Umar bin Khattab.

Dari sisi teknis produksi, Omar hasil kerja sama 03 Production dan MBC Dubai melakukan syuting hampir satu tahun dengan biaya tidak kurang dari 200 miliar rupiah. Hasilnya adalah kolosal yang memukau. Membangun 29 rumah dengan luas lebih dari 5.000 m2 di Damaskus, 89 rumah dengan luas lebih dari 12.000 m2 di Marrakesh, 1.970 pedang, 4.000 panah, 1.050 perisai, 7.750 sandal, 39 anggota tim kostum yang terdiri dari para desainer dan penjahit, 229 kru, 322 aktor dan aktris dari 10 negara, melibatkan 30.000 figuran, 7.500 kuda, 3.800 unta dan lain-lain.