Assalamu'alaikum ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  Nurisfm Network
Naskah tentang Ilmu Agama Islam dalam media ini diambil dan disusun dari berbagai sumber. Tidak tercantumnya sumber dan penulis, bermaksud untuk penyajian ilmu yang 'netral' semata. Mudah-mudahan menjadikan amal baik bagi penulisnya dan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Kelemahan dan kekurangan serta segala yang kurang berkenan dihati mohon dimaafkan. Apabila ada pihak yang keberatan atau merasa dirugikan dimohonkan menghubungi Admin (Abu Azka). Dan untuk naskah-naskah ilmu pengetahuan umum, Insya Allah akan dicantumkan sumber dan atau penulisnya. Mohon Maaf sebelumnya, sekian dan terima kasih ^-^

Umar Bin Khattab (Episode 17)

Written By Rudianto on Senin, 06 Agustus 2012 | 14.00

Episode 17 ini menggambarkan bahwa setelah Fathu Mekkah, Islam semakin kuat. Penduduk mekkah yang semula memiliki kepercayaan bahwa Latta dan Udza adal tuhan mereka kini telah banyak yang memeluk islam. Hindun, Suhail bin Amr (Ayah Abu Jandal dan Abdullah), Wahsyi (budak pembunuh Hamzah) dan petinggi Quraisy lainnya juga dengan hati terbuka memeluk islam, sungguh hidayah yang luar biasa dari Allah SWT. Pada episode ini juga digambarkan pesan Rasulullah SAW saat haji wada’ bahwa agama Islam telah sempurna (walaupun penggambarannya melalui cerita Abu Bakar r.a), hal ini lah yang membuat para sahabat bersedih. Yha, karena jika islam telah sempurna, maka akan tiba saatnya perpisahan dengan Rasulullah SAW yang merupakan penyampai Wahyu Allah melalui Malaikat Jibril kepada Umat Manusia. Kesedihan semakin menyelemuti para sahabat dan para penduduk Mekkah ketika Rasulullah SAW sakit dan harus Abu Bakar r.a yang mengimami sholat Ashar (digantikan Umar bin Khattab r.a) dan Magrib. Namun Kondisi Rasulullah SAW yang membaik sedikit membuat Abu Bakar r.a lega, namun akhirnya Rasulullah SAW benar-benar wafat di rumah Aisyah, detik2 meninggalnya Rasulullah SAW Wah sedih banget gan di bagian ini, Umar bin Khattab pun tidak percaya bahwa Rasulullah telah wafat, sampai akhirnya Abu Bakar berkata: ”Wahai manusia, barang siapa yang menyembah Muhammad, sungguh dia sudah meninggal dunia. Dan barang siapa yang menyembah Tuhan Muhammad, maka DIA Hidup dan tak pernah mati”. Allah SWT berfirman: “Muhammad tidak lain hanya seorang Rasul, dan sungguh sebelumnya sudah ada beberapa Rasul. Apakah jika dia wafat atau terbunuh, adakah kamu menjadi kafir. (QS.3 Al Imran:144)”. Mendengar itu, Umar bin Khattab pun menangis dan tak kuat menahan badannya untuk berdiri, wah sedih banget pokok nya gan di bagian ini. Waktu Duha tanggal 12 Rabi'ul Awal tahun ke-11 Hijriah menjadi momen paling kelam dan menyedihkan bagi umat Islam. Pada usia ke 63 tahun, manusia yang memiliki akhlak terbaik sepanjang masa telah tiada. Rasulullah Muhammad SAW berpulang ke ramhat dan pangkuan Allah SWT. Berita wafatnya Nabi Muhammad SAW cepat menyebar ke masyarakat. Berduyun-duyun Kaum Muslimin mendatangi rumah Nabi, perasaan sedih, bingung, dan histeris bercampur. Banyak yang belum bisa percaya bahwa Nabi Muhammad SAW telah berpulang ke pangkuan-Nya, termasuk Umar bin Khattab. Diriwayatkan, sesaat ketika mendengar kabar bahwa Rasul telah wafat, Umar menuju ke kediaman Rasul dengan perasaan penuh emosi namun kalut. Dengan menghunus pedang, Umar mengancam akan membunuh siapa saja yang mengatakan Nabi sudah meninggal. Umar kukuh, percaya dan bersikeras bahwa Nabi Muhammad SAW hanya pergi sebentar menemui Allah SWT dan akan kembali. Umar bin Khattab percaya bahwa itulah mukzizat Nabi Muhammad SAW tidak beda dengan apa yang dialami Nabi Musa bin Imran yang pergi meninggalkan kaumnya dan kembali lagi setelah 40 hari. Rasa cinta Umar bin Khattab yang begitu besar kepada Nabi Muhammad SAW ternyata bisa menghilangkan akal sehat seorang Umar yang terkenal cerdas tegas dan keras. Abu Bakar masuk dan membuka kain penutup wajah Nabi, mengecupnya lalu menangis, sambil berkata "Demi Ayah dan Ibuku, engkaulah yang terbaik dalam hidup dan matimu. Demi Zat yang jiwaku ada di tangan-Nya, Allah tidak akan pernah menyakitimu," ungkapan kekalutan seorang penasehat, sahabat, mertua, sekaligus seorang pengikut setia. Abu Bakar As-Sidiq lalu keluar rumah dan coba menenangkan emosi Umar bin Khattab. Abu Bakar lalu berkata kepada umat "Siapa saja yang menyembah Muhammad maka ketahuilah bahwa Muhammad telah tiada. Dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu hidup dan tidak akan pernah mati". Lalu Abu Bakar langsung membacakan surah Ali ‘Imron ayat 144 yang berbunyi : وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ ۚ أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئًا ۗ وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ Yang artinya : "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali 'imron : 144) Mendengar Abu Bakar, kaum muslimin pun menangis sedih dan akhirnya mereka menyadari bahwa inilah kehendak Allah yang harus mereka terima. Nabi meninggal pada usia 63 tahun dengan tidak meninggalkan harta benda berharga apapun. Beliau hanya mewariskan segala keteladanan dan petunjuknya bagi kita semua. Semesta menunuduk sedih. Umat dan para Sahabat pun terguncang hancur dalam kepedihan. Episode ini juga memperlihatkan Proses dipilihnya Abu Bakar r.a sebagai khalifah pertama menggantikan Rasulullah SAW.

2 komentar:

coating thickness murah mengatakan...

nice video gan 0-0p

Anonim mengatakan...

gmna cara downloadnya gan???

Posting Komentar